Coba perhatikan dan
renungkanlah apapun yang ada disekitarmu!!!
Bukankah nikmat yang diberikan Tuhan kepadamu lebih baik
dibandingkan orang-orang disekitarmu mulai dari ujung rambut hingga kebawah
kedua telapak kakimu. Kamu memiliki fisik yang lengkap, kesehatan yang baik, pangan,
udara, dan air yang semuanya dapat kamu nikmati dalam hidupmu. Namun, kamu
masih saja tidak bersyukur atas semua itu.
Coba lihat
disekelilingmu!!!
Bukankah disekitarmu masih banyak fakir miskin yang tinggal
digubuk-gubuk kardus dan kesulitan hanya untuk mendapatkan sepotong roti?
Bukankah di rumah-rumah sakit masih terdapat sekian ranjang
putih yang diatasnya terbaring ribuan manusia yang menderita penyakit kronis
atau cacat bertahun-tahun?
Bukankah di balik jeruji besi masih terdapat ribuan manusia
yang tidak dapat menikmati alam bebas ini?
Bukankah dijalanan sana masih terdapat anak dibawah umur
yang seharusnya menikmati bangku sekolahan tapi justru bekerja untuk menyambung
hidup?
Bukankah di rumah sakit jiwa masih terdapat manusia yang
kehilangan akal sehat dan kesadaran, lantas menjadi gila?
Bukankah di daerah lain masih terdapat manusia yang menangis
akibat musibah yang menghampirinya?
Lalu, coba perhatikan
dirimu!!!
Kamu memiliki dua mata yang dengannya kamu dapat melihat.
Dua telinga yang dengannya kamu dapat mendengar. Dua tangan yang dengannya kamu
dapat menggenggam. Dua kaki yang dengannya kamu dapat melangkah. Satu bibir
yang dengannya kamu dapat berucap. Satu hati yang dengannya kamu dapat
merasakan. Otak yang dengannya kamu dapat berpikir dan terhindar dari kegilaan.
Adakah kamu ingin menukarnya dengan yang lain?
Kamu masih dalam keadaan sehat, sejahtera, aman, tentram,
damai, dan segala bentuk kenikmatan tiada tara, tetapi kamu tidak menyadarinya.
Kamu tetap merasa resah, suntuk, gelisah, dan sedih meskipun kamu mempunyai
nasi hangat untuk disantap, air segar untuk diteguk, waktu yang tenang untuk
tidur pulas, dan kesehatan untuk terus berbuat.
Kamu acapkali memikirkan sesuatu yang tidak ada, sehingga Kamu
acapkali lupa mensyukuri yang sudah ada. Jiwa Kamu mudah terguncang hanya
karena kerugian materi duniawi yang mendera. Padahal sesungguhnya, Kamu
memegang kunci kebahagiaan. (Mona Hayatri)
Maka pikirkan semua itu!!! Bagaimanapun kamu lebih baik dibanding yang lain.